Sabtu, 31 Juli 2010

Awal dan Akhir

Semuanya berawal dari mata, ku lihat dirimu terasa begitu berbeda hingga aku tak merasa ada orang disekelilingku, pandanganku hanya terfokus pada wajah indahmu. Aku merasa ada keganjilan yang pernah kurasa sebelumnya ketika aku bersamanya tiga tahun yang lalu. What this feeling? It is make hurt?. I think, I never feel again. Seakan semua gerakanmu melambat dan cahaya mengelilingimu. jantungku memacu dengan kencangnya, tubuhku dingin bagaikan es di kutub, what happen to me? I swear, I staring out of you, selalu ku teriakkan dalam hati “sadarlah... sadar... jangan kau biasakan seperti ini”. Tak tau mulai dari mana hingga aku pun terpikat.
...
Satu, dua, tiga hari bahkan lebih dari seminggu rasa ini bertahan, times gone rush along, menunggu kehadiran mu kembali di tempat itu. Althought, smile when I remember that moment, I’m freaking out. Aku ingin mengenalmu lebih jauh, lebih dekat.
...
My longing bring me to you, dan kau pun semakin akrab dengan ku. Kata-katamu manis menggetarkan hatiku yang dulu kaku dan tak bergerak, “cintaku putih padamu” itu katamu, it is love? Now, you had my heart for the most part of mine.
...
My heart is breaking, hingga saat ku nyatakan padamu, tiga kata yang memang sulit ku ungkapkan, yang selalu memenuhi ruang kecil hatiku. Keringat dingin ini mengalir perlahan, bibir ini tak sanggup berkata, hanya bisa tersenyum dan pasrah. Terdengar lirih suaramu “tidak”, seakan ingin memastikan, that is your answer?, she say “not”, dan memang itu yang aku dengar. Mungkin bukan aku yang terbaik baginya, aku memang tak sempurna bagimu. But, why you don’t want me leaving you?, you know it’s hurt. Kau ikat aku, your pinkie with my pinkie handheld, you insist to make a promise with me. Hatiku hancur berkeping-keping, entah jadi berapa keping.
...
Satu hal yang membuatku bertahan, karena rasa ini sangat sulit ku lupakan. Hanya ada wajahmu dan itu terus terbayang. Everything is reflected to you. I lied to my conscience. Kuharap yang terbaik bagimu.

4 komentar: