Sabtu, 05 Februari 2011

ANALISIS KERENTANAN LINGKUNGAN PERAIRAN PANTAI MAKASSAR BERBASIS GEOSPASIAL

Latar Belakang
  • Setiap wilayah pesisir mempunyai tingkat kerawanan yang berbeda terhadap gangguan lingkungan yang diterima, baik dari faktor alam maupun akibat dari aktivitas manusia.
  • Environment Sensitivity Index (ESI) dapat digunakan untuk membuat zona-zona tingkat kerentanan. Zonasi tingkat kerentanan ini dapat dijadikan acuan untuk menyusun berbagai kebijakan yang berhubungan dengan rencana pengelolaan wilayah pesisir.
Ruang Lingkup
Pembuatan peta kerentanan wilayah perairan kota Makassar dengan menggunakan database dari SIG. Metode yang digunakan untuk menentukan zona tingkat kerentanan adalah dengan pembobotan (scoring) pada kriteria hasil analisis proporsi parameter dinamika pesisir.

Tujuan
Adapun tujuannya yaitu.
  1. Mengkaji karakteristik fisik perairan kota Makassar
  2. Menghasilkan peta/model tingkat kerentanan lingkungan.
Tinjauan Pustaka
Klasifikasi garis pantai (NOAA, 2002)
Tingkat kerentanan dikendalikan oleh faktor-faktor berikut.
  • Energi gelombang dan pasang surut yang terekspose relatif,
  • Kemiringan pantai,
  • Tipe substrat (ukuran butiran, pergerakan, penetrasi dan pola aliran), dan
  • Produktivitas dan kerentanan biologis.
Peta ESI adalah perbandingan dari tiga jenis informasi umum yaitu :
  • Shoreline Classification (Klasifikasi garis pantai)
  • Biological Resources (Sumberdaya biologi)
  • Human-use Resources (Guna lahan)
Metodologi
Lokasinya adalah pesisir kota Makassar terletak di pesisir barat Sulawesi Selatan

Prosedur
  1. Interpretasi Citra Quickbird
  2. Pemodelan parameter fisik pesisir
  3. Kriteria dan kelas tingkat kerentanan lingkungan
  4. Model Indeks Kerentanan Lingkungan
Hasil & Pembahasan
Makassar dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu :
  1. Sebagai Kawasan Perekonomian dan Pariwisata di sepanjang pesisir bagian selatan,
  2. Sebagai kawasan konservasi tanaman Mangrove di sepanjang pesisir bagian utara, dan
  3. Sebagai kawasan Pelabuhan dan Industri disepanjang pesisir bagian tengah
Pesisir kota makassar menurut klasifikasi garis pantai NOAA, terbagi atas 7 kelas dari 10 kelas.
Dalam menganalisis kerentanan lingkungan perairan kota Makassar, dibagi dalam empat wilayah yaitu IKL Muara Sungai Tallo sepanjang 14,73 km, IKL Pelabuhan sepanjng 9,36 km, IKL Tanjung Bunga sepanjang 10,52 dan IKL Muara Sungai Jeneberang sepanjang 6,21 km.
Panjang garis pantai kota Makassar yang berkategori Area Sangat Sensitif sepanjang 8,84 km, Area Sensitif sepanjang 18,1 km dan Area Kurang Sensitif sepanjang 13,9 km.


Kesimpulan
  1. Secara umum pesisir Makassar memiliki tutupan substrat yang terdiri dari sedimen dan meterial buatan serta memiliki kemiringan rata-rata dibawah 5 derajat dan memiliki daerah intertidal yang datar, tipe pasang surutnya adalah tipe pasang surut campuran dominan tungggal (diurnal), ekspose gelombang yang terjadi, beragam sepanjang pesisir pantai.
  2. Tingkat kerentanan lingkungan pesisir kota Makassar hanya terdapat tiga dari empat kategori yang telah ditentukan.
Daftar Pustaka

  • Ali, H., Poerbandono & Ketut W. Penentuan Indeks Kerentanan Lingkungan Pantai berbasis Geospasial dan Parameter Fisik (Studi Kasus : Tumpahan Minyak di Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta). Bandung: ITB; 2008.
  • Hutabarat, S. & Stewart M.E. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UI-Press; 1984.
  • http://geomatika.its.ac.id/archives/tag/geospasial
  • NOAA Ocean Service. Shoreline Rankings. Last revised on June 26, 2008. Avaliable from : URL:http://response.restoration.noaa.gov/type_subtopic_entry.php?RECORD_KEY(entry_subtopic_type)=entry_id,subtopic_id,type_id&entry_id(entry_subtopic_type)=694&subtopic_id(entry_subtopic_type)=8&type_id(entry_subtopic_type)=3
  • NOAA Ocean Service. Environmental Sensitivity Index Guidelines Version 3.0. Washington: NOAA Technical Memorandum NOS OR&R 11; 2002.
  • Oluseyi, F.O., Integration of Remote Sensing Data and Field Models of in-Situ Data in a GIS for Environmental Sensitivity Index Mapping; a Nigerian Example. Ottawa: Syimposium on Geospatial Theory; 2002.
  • Riyanto, Prinali E.P. & Hendi I. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Dekstop dan Web. Yogyakarta: Penerbit Gava Media; 2009.
  • Subagio, W.P., Abdul R.A., Wandito H.S. & I Wayan S.A. Environmental Sensitivity Index Assessment Using Formosat-2 Satellite In Labuan Coastal, Banten. Banten: Research Center for Marine Technology; 2009.
  • Triatmodjo, Bambang. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset; 1999.
  • Utantyo, Hartono & Sutikno. Aplikasi SIG untuk Pemetaan Indeks Kepekaan Lingkungan: Studi kasus di Pesisir Cilacap dan Segara Anakan. Yogyakarta: PSLH UGM; 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar